Senin, 31 Maret 2014

Beasiswa S2 Kepengawasan Sekolah

Untuk meningkatkan kualifikasi pengawas sekolah dan calon pengawas sekolah pada jenjang pendidikan menengah, Direktorat P2TK Ditjen Pendiidikan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan kembali menyelenggarakan Program Beasiswa S2 Kepengawasan bagi pengawas sekolah dan kepala sekolah dan guru yang berstatus PNS. Program ini dilaksaksanakan bekerjasama dengan 4 LPTK yaitu Universitas Negeri Medan (UNIMED), Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Universitas Negeri Semarang (UNNES) dan Universitas Negeri Makasar (UNM).
Untuk tahun 2014 ini jumlah peserta yang akan dicari adalah 150 orang. Jumlah ini mengalami peningkatan 50% dibanding dengan program pada tahun 2013 yang hanya menerima 100 orang peserta. Perekrutan peserta meliputi 3 tahap yaitu :
  1. Seleksi administrasi. Pada tahap ini semua calon peserta yang mendaftar dan mengirimkan persyaratan akan diseleksi oleh Panitia untuk memilih peserta  300 orang peserta yang berhak mengikuti tahap seleksi berikutnya.
  2. Tes tertulis dan wawancara. Bagi 300 orang calon peserta program beasiswa S2 kepengawasan yang dinyatakan lulus seleksi administrasi dan mendapat undangan dari Direktorat P2TK harus mengikuti tes tertulis dan wawancara. Tes tersebut dilaksanakan di LPTK yang ditunjuk (sesuai dengan undangan yang diberikan kepada calon peserta). Materi tes meliputi : tes akademik, bahasa inggris, pengetahuan kepengawasan sekolah dan tes wawancara untuk mengetahui sejauh mana alasan dan keiinginan/minat calon peserta terhadap program ini. 
  3. Pengumuman hasil tes. Direktorat P2TK mengumumkan 150 orang peserta yang dinyatakan lulus untuk mengikuti program, biasanya 2-3 pekan stelah pelaksanaan tes.
  4. Undangan pembekalan bagi 150 orang mahasiswa penerima beasiswa  peningkatan kualifikasi pengawas dan calon pengawas oleh Dit P2TK.
Persyaratan calon peserta penerima beasiswa S2 kepengawasan :
1. PNS (Pengawas Sekolah, Kepala Sekolah, Guru SMA/SMK) dibuktikan dengan SK
2. Usia maksimal 50 tahun bagi pengawas sekolah dan maksimal 48 tahun bagi kepala sekolah/guru
3. Mengisi formulir pendaftaran beasiswa
4. Lulus S1 dengan IPK 2.75, 

5. Surat izin mengikuti tes dari Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota

Jumat, 14 Maret 2014

Cara Membuat Blog

Internet sudah merupakan bagian dari kehidupan manusia saat ini. Tedapat kecendrungan yang sangat realistis bahwa pengguna internet meningkat sangat pesat, terlebih lagi di lingkungan pendidikan atau kalangan terdidik.
Web/website/blog merupakan sarana untuk menyebarkan informasi melalui internet. Setiap pengguna internet bisa mengakses informasi-informasi di situs web, baik berupa teks, gambar, suara, animasi dan video. Web/blog sangat bermanfaat sebagai alat bantu dalam menyebarkan informasi apa saja seperti pendidikan, budaya, olah raga, pertanian, teknolog, berita-berita terhangat dan lain-lain. Saat ini web dapat diakses semua alat elektronik yang mempunyai koneksi dengan internet, yaitu komputer, laptop, tablet, Ipada dan HP. Website dapat dipakai oleh pribadi, lembaga maupun perusahaan; termasuk untuk kegiatan pendidikan dan bisnis.
1. Langkah-langkah membuat Website/Blog :
     a. Menentukan nama domain
     b. Nama Domain adalah alamat website/blog
     c. Nama domain adalah keyword utama dari website
     d. Untuk website/blog pribadi biasanya menggunakan nama yang bersangkutan.
     e. Nama domain merupakan satu kata, tidak boleh menggunakan spasi.
     f. Domain utama  menggunakan TLD : .com, .net, .gov, .tv  … 
     g. Harga mulai dari Rp 100rb/tahun
     h. TLD domain Indonesia : .co.id,  .go.id,  .ac.id,  .sch.id  …..
         Harga mulai Rp 50rb/tahun.
         Tersedia domain gratis (Menggunakan subdomain yang 
         disediakan penyedia layanan)

2. Menyewa hosting. Hosting adalah fasilitas penyimpanan data (informasi) sehingga informasi tersebut bisa        diakses melalui internet. Jika diibaratkan sebuah toko, domain adalah nama dari toko; sedangkan hosting    adalah ruang toko tempat memajang isi toko. Semakin luas toko maka isinya semakin banyak,   pengunjungnya semakin banyak dan harganya semakin tinggi.
Harga sewa hosting tergantung kapasitas dan bandwidh yang dibutuhkan, harga mulai Rp 100rb. Tersedia hosting gratis dari BlogSpot, WordPress, Weebly, Joomla, Webs, Jimdo,dan sebagainya

CARA MEMBUAT BLOG PADA BLOGGER
  1. Buat akun email pada gmail.com
  2. Buka URL : www.blogger.com
  3. Masukkan akun email dan isi paswordnya, lalu klik Sign In / Masuk
  4. Pilih Bahasa Indonesia, pada pojok kanan atas
  5. Klik Tab Blog Baru pada pojok kiri
  6. Ketik Judul untuk Blog yang Anda inginkan pada kota Judul (Contoh : Kepengawasan Sekolah 
  7. Ketik nama Blog yang Anda inginkan pada pada kota alamat….. (tidak boleh pakai spasi, contoh : caramembuatblog, ManajemenPendidikan, s2_kepengawasanUnnes2013, petrusbakung)
  8. Tunggu sampai muncul tulisan alamat blog ini tersedia / available
  9. Jika tertulis tidak tersedia ganti dengan alamat lain sampai tersedia/available, bisa ditambahkan dengan angka dibelakangnya.
  10. Pilih template untuk blog anda (klik salah satu)
  11. Klik tab Buat Blog! (pada kota coklat)
  12. Blog Anda telah dibuat!. Klik Mulai mengeposkan
  13. Mulai menulis konten (artikel) :
a)     Tulis Judul artikel pada kotak : Judul pos
b)     Tulis bagian isi artikel pada kotak putih 
c)      Paling baik artikel disiapkan terlebih dahulu pada file Ms Word, dikopi dan Paste pada kotak tersebut. Atur ukuran huruf, warna, paragraf dan sebagainya melalui icon di atasnya.
d)     Jika ada gambar yang ingin disisipkan, klik icon insert image 

  1. Jika sudah selesai, klik kotak Publikasikan pada kotak coklat.
  2. Untuk melihat blog anda klik kotak  Lihat blog  pada kiri atas
  3. Untuk mengetes apakah bloh Anda sudah online atau tidak, anda bisa keluar, kemudian ketik alamat blog anda pada addres browser.
  4. Jika ingin menambah artikel klik kata “Entri Baru” pada pojok kanan atas 
  5. Jika sudah selesai klik kata “keluar” pada pojok kanan atas.
  6. Anda bisa membuat beberapa blog pada satu akun gmail.
  7. Selamat mencoba. Mencoba dengan senang.







Rabu, 12 Maret 2014

Kepemimpinan Pendidikan



Kepemiminpinan didefinisikan sebagai berikut :

a.  Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi rakyat untuk rela bekerja keras untuk mencapai tujuan organisasi (Leadership is the influencing people to strive willingly for group objectives). Maksudnya kepemimpinan adalah usaha yang dilakukan oleh pemimpin untuk mempengaruhi dengan mendorong dan memberi contoh kepada rakyatnya agar rela/sadar bekerja dan berjuang untuk mewujudkan cita-cita kelompok atau organisasinya.
b.      Leadership artinya kepemimpinan, contohnya Kepemimpinan Bapak Abdul Malik sebagai Kepala SMK Negeri 1 Sumbawa selama 5 tahun membawa sekolah tersebut menjadi sekolah yang unggul.
Style of leader artinya gaya pemimpin, contohnya Bapak Abdul Malik memimpin SMKN 1 Sumbawa selama 5 tahun dengan gaya kharismatik.
Leader behavior artinya perilaku pemimpin, contoh Bapak Abdul Malik memimpin SMKN 1 Sumbawa selama 5 tahun dengan perilaku yang sangat berkesan bagi guru, pegawai dan siswa.

Kepemimpinan modern berkaitan erat dengan manajemen modern yang selalu berlandaskan visi dan misi, untuk kemudian dijabarkan ke  dalam strategi.
a.       Visi artinya pandangan/wawasan (mimpi) ke depan
Misi artinya kegiatan-kegiatan untuk mencapai visi
Strategi artinya ilmu dan seni untuk menggunakan sumber daya
Visi, misi dan strategi sangat berkaitan. Visi merupakan impian yang akan dicapai melalui berbagai kegiatan (misi). Keberhasilan misi sangat ditentukan oleh strategi dalam menjalankan misi.
b.      Visi, misi, dan strategi SMKN 1 Selong, tempat saya mengajar
1)      Visi  :
"Menghasilkan tamatan yang bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan memiliki kecakapan hidup dengan berbasis pada manajemen mutu."

2)      Misi :
a)     Meningkatkan program pembinaan keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa
b)  Meningkatkan mutu pemelajaran yang berorientasi untuk menghasilkan tamatan yang siap pakai di dunia kerja, memiliki jiwa wirausaha, Profesional, mampu mandiri dan produktif serta mampu mengikuti perkembangan IPTEK.
c)   Meningkatkan mutu pembinaan siswa yang berorientasi untuk menghasilkan tamatan yang memiliki kecakapan personil, sosial, berfikir rasional dan menjiwai nilai-nilai agama dan budaya.
d)  Mewujudkan lingkungan sekolah yang kondusif baik fisik dan psikis untuk keberhasilan pemelajaran dan pembinaan siswa.
e)   Meningkatkan mutu manajemen sekolah yang berorientasi pada transparansi, demokratis, partisipatif dan akuntabilitas serta pembinaan karir.
f)    Meningkatkan peran serta SMK Negeri 1 Selong yang berorientasi pada pemberdayaan masyarakat melalui Carier Center.

3)      Strategi :
a)      Peningkatan prestasi siswa dan kualitas tamatan
b)      Peningkatan organisasi dan manajemen sekolah yang memiliki hierarki dan mekanisme kerja yang jelas.
c)      Peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia
d)     Peningkatan iklim kerja yang kondusif  dan harmonis.
e)      Peningkatan peran serta stake-holder dalam pendidikan kejuruan.
f)       Peningkatan mutu sikap mental siswa melalui BP dan kegiatan ekstra kurikuler.
g)      Pemberdayaan teaching factory dalam menopang kegiatan dan peningkatan kesejahteraan warga sekolah.


Model kepemimpinan menurut James L Gibson dibedakan antara model kontingensi, model vroom-Yetton, model path goal, dan model model atribusi

a.     Model kontingensi : gaya yang digunakan tergantung pada pemimpinnya dan dukungan pengikutnya.
Teori atau model kontingensi sering disebut teori situasional karena teori ini mengemukakan kepemimpinan yang tergantung pada situasi. Model kontingensi Fiedler melihat bahwa kelompok efektif tergantung pada kecocokan antara gaya pemimpin yang berinteraksi dengan subordinatnya sehingga situasi menjadi pengendali dan berpengaruh terhadap pemimpin.
Model kepemimpinan kontingensi memfokuskan perhatian yang lebih luas, yakni pada aspek-aspek keterkaitan antara kondisi atau variabel situasional dengan watak atau tingkah laku dan kriteria kinerja pemimpin

Model kepemimpinan ini mengemukakan tiga variable utama yang menentukan suatu situasi yang menguntungkan dan tidak menguntungkan bagi pemimpin :
1.      Hubungan pemimpin – anggota (baik atau buruk)
Dikatakan baik apabila pemimpin memiliki dukungan dan kesetiaan bawahan dan hubungan dengan para bawahan bersahabat dan kooperatif.
2.      Struktur tugas (terstruktur atau tak terstruktur)
Dikatakan terstruktur bila terdapat standar prosedur operasi untuk menyelesaikan tugas, gambaran rinci dari produk atau jasa yang telah jadi, dan indikator obyektif mengenai seberapa baik tugas itu dilaksanakan.
3.      Kekuasaan posisi (kuat atau lemah)
Dikatakan kuat bila pemimpin memiliki kewenangan utk mengevalusi kinerja bawahan dan memberikan penghargaan dan hukuman.

b.      Model Vroom-Yetton : gaya pembuatan keputusan manajemen
Teori kepemimpinan vroom & Yetton merupakan teori yang memberikan serangkaian aturan untuk menentukan bentuk dan banyaknya pengambilan keputusan partisipatif dalam situasi yang berbeda – beda. Model teori ini melihat teori kepemimpinan yang menyediakan seperangkat peraturan untuk menetapkan bentuk dan jumlah peserta pengambil keputusan dalam berbagai keadaan. Teori Yetton dan Vroom mengemukakan bahwa kepuasan dan prestasi disebabkan oleh perilaku bawahan yang pada gilirannya dipengaruhi oleh perilaku atasan, karakteristik bawahan, dan faktor lingkungan

c.      Model path goal : bahwa merupakan tugas pemimpin untuk membantu anggotanya dalam mencapai tujuan mereka dan untuk memberi arah dan dukungan atau keduanya yang dibutuhkan untuk menjamin tujuan mereka sesuai dengan tujuan kelompok atau organisasi secara keseluruhan. 
Pemimpin menjadi efektif karena pengaruh motivasi mereka yang positif, kemampuan untuk melaksanakan, dan kepuasan pengikutnya. Teorinya disebut sebagai path-goal karena memfokuskan pada bagaimana pimpinan mempengaruhi persepsi pengikutnya pada tujuan kerja, tujuan pengembangan diri, dan jalan untuk menggapai tujuan.
Model path-goal menjelaskan bagaimana seorang pimpinan dapat memudahkan bawahan melaksanakan tugas dengan menunjukkan bagaimana prestasi mereka dapat digunakan sebagai alat mencapai hasil yang mereka inginkan.

d.      Model Atribusi :
Teori Atribusi Kepemimpinan mengemukakan bahwa kepemimpinan adalah kemampuan pemimpin mengelola sifat-sifat/ciri/latar belakang orang-orang yang dipimpinnya sehingga dapat dipengaruhi untuk melakukan sesuatu demi kepentingan organisasi.
Untuk mencapai kepemimpinan yang efektif seorang pemimpin harus memiliki kemampuan untuk mempengaruhi perilaku para bawahannya, ia mutlak perlu mengenali karakteristik, kepentingan, kebutuhan, kecenderungan perilaku dan kemampuan mereka.
Melakukan hal tersebut jelas tidak mudah karena sesungguhnya manusia adalah mahluk yang sangat kompleksitas. Kemampuan kepemimpinan yang fenomenal dan cerdas merupakan dasar pemikiran dari teori atribusi kepemimpinan.

4. Pendekatan kepemimpinan transformative dan kepemimpinan partisipatif.
4.1.Kepemimpinan transformatif didefinisikan sebagai kepemimpinan dimana para pemimpin menggunakan kharisma mereka untuk melakukan transformasi dan merevitalisasi organisasinya. Kepemimpinan transformatif mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
-          Menggunakan karisma
-          Mementingkan revitalisasi pengikutnya dan organisasinya
-          Memiliki perhatian dan kepedulian terhadap setiap pengikutnya
-          Selalu memotivasi pengikutnya
-          Senantiasa membantu dan mendorong pengikutnya untuk menggali persoalan dan memecahkannya
-          Tidak memberikan instruksi yang bersifat top-down
-          Memposisikan diri sebagai mentor
-          Mengutamakan keteladanan (memberi contoh)

4.2.Kepemimpinan partisipatif didefinisikan sebagai persamaan kekuatan dan sharing dalam pemecahan masalah bersama dengan bawahan, dengan cara melakukan konsultasi dengan bawahan sebelum membuat keputusan. Kepemimpinan Partisipatif mempunyai ciri-ciri:
-          Menanyakan gagasan bawahan (konsultatif)
-          Menekankan pada pembagian tugas
-          Memberikan kewenangan terhadap individu/kelompok
-          Melibatkan seluruh elemen organisasi dalam pengambilan keputusan

    Kedua pendekatan dapat digunakan untuk dunia pendidikan, berdasarkan ciri-ciri yang dijelaskan di atas.Untuk menuju pendidikan ke arah global, pendekatan yang tepat diterapkan adalah pendekatan transformatif karena di dunia pendidikan lebih membutuhkan keteladanan dan fungsi pemimpin sebagai motivator dan mentor yang selalu memberi perhatian kepada setiap individu.


 lBarokalloh]